Masyarakat perbatasan terpapar langsung dengan sosial budaya di luar perbatasan, yang membuat kondisi sosial budaya di perbatasan rentan terhadap krisis identitas negara, termasuk dalam semangat nasionalisme.
Pekanbaru (FaktaID) – Universitas Riau (Unri) kini tengah menyiapkan berbagai program untuk mendorong literasi nasional bagi wilayah terjauh Indonesia dari Riau dan Kepulauan Riau, yakni Kepulauan Natuna, Pulau Rupat, dan Pulau Batam pada Juli hingga Oktober 2023.
Prof. Dr. Sri Indarti, Rektor Unri, Prof. Dr. Sri Indarti, SE, M, mengatakan, “Keaksaraan Nasional bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hakikat membaca untuk membantu anak-anak dan masyarakat di pulau-pulau terluar tetap memiliki akses literasi yang baik. .Sc kepada FaktaID, Senin di Pekanbaru.
Ditambahkannya: Salah satu manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatnya minat belajar, wawasan dan kesadaran kebangsaan masyarakat perbatasan khususnya di wilayah Riau dan Kepulauan Riau.
Menurutnya, ketika minat masyarakat untuk belajar di daerah terluar Indonesia meningkat, maka kemampuan bahasa dan pengetahuan global mereka meningkat.
Dikatakannya: Uniri menyelenggarakan literasi ini melalui penyelenggaraan seminar dan workshop pendidikan, mengembangkan program literasi bersama, pemanfaatan teknologi informasi, pemberdayaan masyarakat.
Ia menjelaskan, UPT Perpustakaan Unri dan UPT Perpustakaan Pertahanan Universitas (Unhan) mengawali kegiatan ini dengan partisipasi berbagai pemangku kepentingan, yakni Perpustakaan Nasional RI, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.
Ia mengatakan, selain itu, Universitas Maritim (Umrah) Raja Ali Haji, perpustakaan dan departemen arsip kabupaten/kota tempat kegiatan dilaksanakan, perpustakaan kabupaten dan desa tempat kegiatan berlangsung juga turut berpartisipasi. Karang Taruna yang aktif dalam kegiatan nasional, Forum Taman Bacaan Masyarakat (F-TBM) dari Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.
Ia menjelaskan, Riau dan Kepulauan Riau merupakan provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Ketetanggaan langsung dengan wilayah terluar Indonesia membuat Riau dan Kepulauan Riau menghadapi masalah perbatasan tertentu, termasuk masalah tata kelola pemerintahan dan masalah ancaman sosial budaya.
Rektor Unri mengatakan, kedua masalah tersebut merupakan bagian kecil dari berbagai masalah yang kemudian menjadi ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara keseluruhan.
Masyarakat di perbatasan terpapar langsung dengan sosial budaya di luar perbatasan, yang membuat kondisi sosial budaya di perbatasan rentan terhadap krisis identitas negara, termasuk dalam semangat nasionalisme.
Lanjutnya, akibat lemahnya semangat kebangsaan menyebabkan lemahnya penanganan berbagai persoalan perbatasan, antara lain pembahasan batas wilayah di beberapa perbatasan dengan negara tetangga, persoalan keamanan dan kedaulatan negara seperti lintas batas dan kejahatan terorganisir seperti penyelundupan, perdagangan ilegal dan perbatasan ambigu.”
Masalah perbatasan lainnya terkait dengan masalah lingkungan, misalnya kerusakan lingkungan dan eksploitasi sumber daya yang berlebihan, baik legal maupun ilegal, masalah kemiskinan, keterbelakangan dan keterbatasan sarana dan prasarana ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang dialami warga negara Indonesia di perbatasan.
Kemudian persoalan koordinasi dan implementasi kebijakan yang tidak sesuai karena jarak pemerintah daerah dan daerah yang berjauhan.
Selanjutnya, isu kependudukan dan perubahan sosial, termasuk migrasi lintas batas yang legal dan ilegal, serta isu patriotisme dan ketahanan nasional seperti penduduk perbatasan yang merasa ditinggalkan oleh pemerintah.
Ia melanjutkan: Isu-isu di atas terjadi di beberapa titik perbatasan, yang harus segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkrit sebelum menjadi ancaman. Dia berkata: Nilai-nilai kebangsaan, sejarah dan budaya.
Menurutnya, literasi kebangsaan di daerah perbatasan adalah untuk memperkuat tata kelola pemerintahan di daerah perbatasan, kemampuan memahami nilai-nilai dan jati diri bangsa serta menghadapi berbagai tantangan, menjaga keamanan nasional, membantu masyarakat di daerah perbatasan untuk lebih memahaminya. . Berperan dalam menjaga keamanan nasional, mencegah masuknya orang asing, senjata ilegal atau barang berbahaya ke dalam negara.
Partisipasi masyarakat melalui literasi kebangsaan, masyarakat di daerah perbatasan dapat merasa lebih terlibat dalam pembangunan negara dan lebih merasakan identitas kebangsaan, sehingga dapat membantu meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan pembangunan nasional.
Sri Indharti mengatakan dapat mendorong persatuan dan kesatuan masyarakat di daerah perbatasan yang memiliki keragaman budaya dan etnis, membantu masyarakat memahami dan memahami keragaman tersebut, menjaga kelestarian budaya dan sejarah.
FK Unri Latih 52 Tenaga Kesehatan di Pulau Terluar Rupat
UNRI Kembangkan Radar Surveillance untuk Amankan Wilayah Maritim Indonesia
Mahasiswa UNRI meringankan buta aksara di pelosok
UNRI Latih 20 Mahasiswa Suku Terpencil Berwirausaha
Pemberita: Frislidia
Editor: Andy Johari