Madan (FaktaID) – yang sempat terhenti selama tiga tahun akibat covid-19, kini menjadi Masjid Raya Madan Al-Mashun di bulan Ramadhan 1444 H.
Hamdan, kepala koki Ash Masjid Raya al-Mashun Madan, mengatakan sudah tiga tahun tidak menjabat karena penyebaran Covid-19 di Tanah Air, khususnya di Kota Medan.
Ia mengatakan: “Selain itu, kami mendukung rencana pemerintah agar penyebaran penyakit ini cepat hilang dan kembali normal seperti sedia kala.”
Hamdan mengatakan, sejak kembali normal, panitia kembali memasak soto yang sudah turun temurun dari Kesultanan Delhi.
Kolak Es Pisang Ijo, Makanan Khas Ramadan untuk Ide Berbuka
Wonderfood Market Batam Ditargetkan Menarik Wisatawan Selama Bulan Ramadan
Dia berkata: “Kami menyiapkan sekitar seribu bekal untuk jamaah yang ingin berbuka puasa dan orang-orang yang ingin berbuka puasa di rumah. Barang-barang ini akan kami jaga sampai akhir Ramadhan.”
Hamdan mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan seribu kali makan, panitia menyiapkan 30 kilogram (kg) beras yang dicampur dengan 10 kilogram komponen daging, wortel, kentang, dan bumbu khusus.
Katanya: “Panitia menyiapkan bahan-bahannya di pagi hari dan memasaknya setelah zuhur.” Biasanya dihidangkan di atas meja setelah Ashar untuk dibawa bagi yang ingin berbuka puasa atau dibawa pulang.
Hamdan berharap agar orang yang sering berbuka puasa dengan sop bisa sembuh, karena puasa ini sudah tiga tahun dibatalkan.
Salah seorang jamaah, Ali, mengaku senang dengan adanya bubur di Masjidil Haram. Karena setiap memasuki bulan suci Ramadhan, beliau sering berbuka puasa dengan makanan khas ini.
“Semoga tidak ada lagi covid-19 atau pandemi lainnya. Sehingga kembali normal dan saya bisa mencicipi sup yang saya makan sejak kecil,” ujarnya.
Resep Takjil Pizza Praktis ala Passionate Home Cook Putri Habibi
Banda Aceh larang penjaja makanan di siang hari selama Ramadan
Koresponden: M. Sahbainy Nasution
Editor: Arafozon Saptiolda A