FaktaID

Informasi Berita Terupdate

Juni 6, 2023

Batam (FaktaID) – Tabuhan bass drum, sorakan nyaring, kerumunan anak muda, anak sekolah, orang tua terlihat di pintu masuk Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau. Para pekerja daerah ini, sehingga beberapa pejabat provinsi juga ikut menyoraki slogan-slogan tersebut.

Spanduk bertuliskan “Selamat datang Mohamed Ramzan Sananta. Peraih medali emas sepakbola SEA GAMES Kamboja 2023” dibawa oleh para pendukungnya yang dengan sabar menunggu kedatangannya di Kepulauan Riau. Dengan membawa spanduk di tangan, yel-yel kemenangan masih dikumandangkan ketika orang yang diharapkan masuk, salah satu pesepakbola putra Kepri, Mohammed Ramzan Sananta, keluar dari hall masuk dengan membawa medali emas. Kalung yang merupakan hasil kerja kerasnya bersama Timnas Indonesia. UU-22 saat berlaga di SEA GAMES 2023/Kamboja.

Berjalan melewati kerumunan penggemar yang ingin dekat dengannya, dia memberikan tos kepada orang-orang di sekitarnya. Selain itu, taburan nasi kunyit adat Tanah Melayu yang melambangkan kemakmuran, kesejahteraan dan kesucian hati juga diberikan saat menyambut kedatangan sang pahlawan.

Tak lupa pada kesempatan itu, Sananta juga dihiasi mahkota bunga dan diletakkan di atas panjat tebing berwarna merah putih bertuliskan “Ramadan Sananta” di sisi kanan tanjakan oleh Tengku Saeed Aref Fadileh, asisten 1 provinsi pemerintah Kepulauan Riau. . Presiden KONI Kepri Usep dan Presiden Dinas Pemuda dan Olahraga Kepulauan Riau Mohammad Akhsan.

Tengku Saeed mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya terhadap Sananta, putra daerah asal Lingga yang berprestasi di kancah internasional.

Kepada para penggemar yang dengan sabar menunggunya tiba di bandara, saya ingin membalasnya dengan berterima kasih kepada semua orang Kepulauan Riavo yang mendukungnya, terutama orang tuanya yang selalu memotivasinya.

Sananta berharap semakin banyak pemain asal Kepri yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Lahir 20 tahun lalu di Dyke, Lingga, Kepulauan Riau, Mohammad Ramzan Sananta adalah anak keempat dari lima bersaudara.

Ayah Sananta, Syariman mengatakan, anaknya mulai hobi dan menunjukkan kecintaannya pada sepak bola sejak usia 5 tahun.

“Maka dia pergi dengan dukungan pamannya seorang pelatih di daerah tempat kami berada di Tanggul, Lingga. Terima kasih Tuhan Dengan wajah bangga dan suara tegas dengan logat melayu, Syariman mengatakan kepada FaktaID: Tokoh Melayu hadir di antara semua pemain muda Garuda saat ini, salah satunya adalah Sananta.

Lambat laun, dengan kerja keras Sananta menekuni hal-hal yang disukainya, akhirnya ia berhasil masuk ke Pusat Pendidikan Olahraga Siswa (PPLP) saat duduk di bangku SMP atau SMA. Ia juga berpasangan dengan Sananta mengantarkan Kepulauan Riau menjadi juara kedua Piala Soeratin di Aceh dan Medan saat itu. Pencapaian ini juga membuat Sananta bergabung dengan tim Liga 3 PS Arjuna Putra di Madan.

Saat itu dia tiba-tiba muncul untuk rekaman Skor tertinggi. Arjuna Putra berada di urutan ke-16 sejak start dan dengan kehadiran Sananta dan sepasang PPLP, Arjuna Putra berhasil masuk 4 besar.

Kesuksesan Sananta berlanjut hingga akhirnya menjadi pemain timnas UU-22 Indonesia tanpa mengikuti tahapan U-16 maupun U-19. Semula di PS Arjuna Putra, Sananta kemudian diajak oleh pelatih sepak bola Indonesia Listiadi untuk bergabung dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Kabupaten Bogor (Persikabo).

Sananta tidak lolos sebagai pemain profesional dengan waktu bermain 45 menit saat mengikuti pertandingan melawan Persicabo Bali tanpa penonton.

Setelah bergabung dengan PSM Makassar dan kehadiran Bernardo Tavares, Sananta akhirnya dinyatakan layak dan direkrut sebagai pemain muda PSM Makassar.

Sananta kini dikenal dengan gaya sepak bolanya sehingga menjadi “aset” daerah Kepri. Prestasi Santanta diharapkan juga dapat menginspirasi generasi muda di Kepulauan Riau yang berminat dengan permainan sepak bola untuk meraih prestasi serupa bahkan lebih besar lagi. Perjuangan penuh tantangan yang dilalui Santanta untuk meraih prestasinya saat ini akan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.

Kini Mohamed Ramzan Sananta telah menjadi pesepakbola profesional Indonesia yang bermain sebagai striker untuk klub Liga 1 PSM Makassar dan bermain untuk tim nasional Indonesia.

Kesuksesan medali emas timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023 di Kamboja mengakhiri penantian selama 32 tahun untuk meraih medali emas cabang olahraga sepak bola berkat kemenangan 5-2 atas Thailand di final. Pertandingan Selasa (16/5) di Stadion Nasional Phnom Penh.

Memang, jalan Santanta dan Garuda Muda lainnya tidak mudah untuk meraih kemenangan ini, karena Thailand berhasil bermain imbang 2-2 sebelum waktu normal berakhir setelah memimpin 2-0 di babak pertama.

Namun pada akhirnya Indonesia mampu membawa medali emas kebanggaannya berkat tiga gol tambahan di perpanjangan waktu.

Sambutan meriah Mohammad Ramzan Sananta ke Kepulauan Riau tidak hanya menunjukkan kebanggaan penduduk pulau atas perolehan medali emas timnas Indonesia, tetapi juga menunjukkan kebahagiaan masyarakat Indonesia bahwa tim sepak bola mereka telah mencapai prestasi tertinggi di tahun ini. negara. SEA Games atau Turnamen Olahraga Asia Tenggara.

Editor: Masukkan M. Astro