FaktaID

Informasi Berita Terupdate

Juni 1, 2023

Dengan menetapkan target 1000 ton rumput laut per tahun, diharapkan koperasi ini dapat mencapai tujuan tersebut.

Sidvarjo (FaktaID) –

Rumput laut asal Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur berhasil menembus pasar Australia, berkat kerjasama antara koperasi rumput laut Agar Makmur Sentosa Jabon Jabon, Sidoarjo dan produsen biomaterial rumput laut ‘ULUU’ dari Australia.

Ketua Koperasi Rumput Laut Sejahtera Sentosa Harry Sudarmono mengatakan dalam keterangan tertulis di Sidvarjo, Sabtu: “Penandatanganan kerja sama ini menunjukkan adanya kepentingan bersama para pihak dalam kemitraan multiyears dan menjadi parameter untuk mencapai tujuan bersama.”

Harry mengatakan, “Di Indonesia hanya ada tiga daerah budidaya rumput laut Gracilaria. Salah satunya di Jabon. Sebelumnya mereka juga melakukan penelitian di Vietnam dan berbagai negara, akhirnya ULUU memilih Jabon.”

Dia mengatakan: Kemitraan ini merupakan tantangan sekaligus peluang, karena memiliki 1200 hektar lahan budidaya, yang memiliki lebih dari 150 petani.

“Ini peluang bagi kami, sangat membantu dalam hal pertumbuhan ekonomi,” kata Harry. Dengan menetapkan target 1000 ton rumput laut per tahun, diharapkan koperasi dapat mencapai target tersebut.

Ia mengatakan: Koperasi ini bisa menghasilkan 80 hingga 90 ton rumput laut per bulan dari lahan budidaya. Saat ini, ULUU masih dalam tahap penelitian atau peninjauan dan menunggu selesainya pembangunan pabrik di kawasan Pasuruan.

Direktur Eksekutif ULUU Julia Risser menekankan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan fasilitas ULUU bagi para mitra untuk memfasilitasi aplikasi teknologi mobile yang dapat melacak rantai pasok rumput laut.

ULUU adalah startup Australia yang memproduksi zat alami bernama PHA dari rumput laut, air laut, dan proses fermentasi air asin yang unik. Terbuat dari kompos yang dapat menggantikan plastik sekaligus meningkatkan kesehatan iklim dan laut.

Julia juga mengakui bahwa kerjasama tersebut tidak hanya sekedar mendapatkan rumput laut kualitas terbaik dari Jabon. Pihaknya berencana membangun dan mengoperasikan pabrik komersial sekaligus mendukung program hilirisasi pemerintah Indonesia.

Julia berkata, “Koperasi ini dapat memproduksi lebih dari 500 ton gracilaria kering per bulan dan berlokasi strategis 30 kilometer dari Kawasan Industri Pasuruan, di mana ULUU sedang mempertimbangkan untuk membangun fasilitas komersial pertamanya.

KKP dampingi ekspor perdana 52,4 ton rumput laut Tarakan ke Vietnam.
UMKM ekspor rumput laut ke China dengan bantuan Pemkab Sumenep

Koresponden: Indra Satyavan
Editor: Bodhisantoso Budiman