FaktaID

Informasi Berita Terupdate

Maret 27, 2023

Memang, dia datang ke rumah sakit dalam keadaan koma, tapi sekarang dia sudah keluar dari koma

Jakarta (FaktaID) – Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan mengatakan D (17), korban kekerasan anak, tidak lagi menggunakan respirator atau ventilator setelah lima hari dirawat oleh pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Saya sudah mulai bangun dan bernapas sendiri dan tidak lagi menggunakan masker pernapasan, kata dokter konsultan perawatan intensif. Franz JV Pangalila dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa.

Franz menegaskan sebagai tenaga medis belum bisa memberikan informasi spesifik soal luka di kepala D karena masih dalam tahap perkembangan.

Namun, pihak rumah sakit memastikan kondisi D kini cukup stabil setelah ventilator dilepas tiga hari lalu.

Dia melanjutkan: Kami, tim ICU, sangat kuat bekerja dengan perawat korban, dan kami akan melihat hasilnya dalam empat sampai lima hari.

Sementara itu, dokter bedah saraf Dr. Gibran Adityara Vibhava menambahkan, putra petinggi GP Ansor itu kini sudah keluar dari koma dan sedang berusaha pulih.

“Sebenarnya dia datang ke rumah sakit dalam keadaan koma, tapi sekarang dia sudah keluar dari koma,” kata Gibran.

Dalam kesempatan tersebut, Rostam Hatala, paman korban mengungkapkan kinerja tim dokter RS ​​Mayapada Kuningan yang merawat D.

Rostam berkata: Di ICU harus terus dipantau, saya dan keluarga sudah siap di luar, mereka tim dokter yang sedang bersiap di dalam, jadi kami selalu memberikan informasi.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Pangudi Lohor Martinus Handoko mengungkapkan, kondisi D, korban pencabulan anak yang merupakan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, sudah membaik dan sudah bisa membuka matanya.

Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan dua tersangka dalam pengejaran D, yakni anak pejabat DJP berinisial MDS dan temannya berhuruf S.

MDS dan S ditetapkan sebagai tersangka setelah dugaan penyerangan pada Senin malam (20/2) dan video pelecehan tersebut dibagikan di media sosial.

Polisi pun melakukan tes urine terhadap kedua orang tersebut, yang hasilnya negatif.

Penyidik ​​juga memeriksa saksi lain, yakni seorang perempuan di bawah umur berinisial A yang merupakan mantan pacar D dan kini menjadi kekasih MDS.

Tersangka S Minta MDS Rekam Video Karena Pertemanan
Polisi periksa saksi baru kasus penyalahgunaan MDS
Menteri PPPA dukung polisi dalam proses penyerangan D di Pasangrahan.

Koresponden: Lutfia Miranda Putri
Editor: Ganet Aerospace