FaktaID

Informasi Berita Terupdate

April 2, 2023

Pada tahun 2018, ada kerjasama dengan Belanda di bidang bordir. Motif sulaman telanjang ditampilkan di bandara internasional, museum tekstil, dan stasiun metro.

Jakarta (FaktaID) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menganugerahkan Raja Muda Pesavaran, Provinsi Lampung, Dandi Ramaduna, Anugerah Kebudayaan Pusat PWI 2023 atas keberhasilannya membawa kerajinan bordir Jalojur Lampung ke panggung New York Fashion Show, United melakukannya Serikat.

Menurut siaran pers yang diterima, Minggu, Dandy terpilih sebagai penerima penghargaan setelah mempresentasikan prestasinya di depan dewan juri di kantor pusat PWI, Jakarta.

Dandy menyampaikan hal tersebut di acara Indonesia Pekan Mode New Yorkpada 11 September 2022, pemerintah daerah Pesavaran memperkenalkan sulaman Jalojur dengan tema dewi.

“Dewi dipersembahkan untuk para perajin relief bordir Peswaran di desa Sungai Langka, dimana sebagian besar perajinnya adalah perempuan yang tangguh dalam menghadapi kondisi dan keadaan yang dialaminya. Perempuan melambangkan dewi.” kata Dandi.

Arismansiah adalah desainer yang dipercaya oleh pemerintah Pesavaran untuk menampilkan 12 desain sulamannya di pameran New York.

Aris Mansiah mendampingi Dandy dalam penyerahan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 dengan menampilkan sejumlah kain relief tinggi di depan dewan juri.

Setelah New York, sulaman juga ditampilkan di dalamnya Pertunjukan Hadiah Ocean City di Washington DC Selain berada di panggung Dubai Fashion Week, melanjutkan perjalanannya untuk kehadiran internasional dari tahun 2018.

“Tahun 2018, ada kerjasama dengan Belanda di bidang bordir relief. Motif bordir relief dipajang di bandara internasional, museum tekstil, dan stasiun kereta bawah tanah,” ujarnya.

Sulam jelujur juga dibawa oleh KBRI Pretoria untuk menghadiri pameran dan event fashion di Afrika Selatan tahun 2019, kemudian pada tahun 2021 tekstil akan mengikuti sejumlah kegiatan seperti Lampung Craft, Ina Craft dan Bali TTI Expo. .

Ia mengungkapkan, sulaman Jalojur sebenarnya bukan tradisi asli dari Pesawaran atau Lampung, mengingat Tapis merupakan makanan khas daerah. Ia bahkan mengaku tak sengaja menemukan sulaman pada 2017 lalu.

“Saat berkunjung ke rumah warga, ada pohon kurma di atas meja dan hiasan dinding yang menarik. Ternyata relief bordir,” ujarnya.

Dandy menjelaskan, sulaman Jalojur dibawa ke Peswaran oleh pendatang dari Jawa pada pertengahan tahun 1905, dan keterampilan tersebut dilestarikan oleh keturunan pendatang Jawa, khususnya di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tatan.

Meski kebanyakan hanya digunakan sebagai hiasan di dalam rumah, setelah digali ternyata ada narasi agung di balik relief bordir yang mengandung pesan filosofi dan hikmah luar biasa.

Salah satunya adalah motif Bintang Pak yang mengajarkan orang agar tercerahkan di sekitarnya, dan jika orang ingin dihormati dan dihormati, maka harus menghargai dan menghormati orang lain terlebih dahulu.

Ada pula motif yang menceritakan perjalanan para pendatang dari Jawa ke Peswaran, yang tercermin dari motif kapal dan jung, angkutan laut yang dipercaya membawa para pendatang dari Jawa ke Lampung pada masa lalu.

Berbekal visinya, Dandi memutuskan untuk mengembangkan bordir Jellojur menjadi salah satu makanan khas Pesawaran dengan mendorong pembinaan dan pengembangan untuk diversifikasi produk melalui Dekranasda Kabupaten Pesawaran.

Upaya Dandy juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Lampung dan Yayasan Cinta Indonesia (CTI) yang memberikan serangkaian pendampingan secara intensif.

Pemerintah Kabupaten Pesawaran menyediakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Rumah Galeri Sulam Jelujur yang dapat digunakan oleh perajin di Desa Sungai Langka, Gedong Tataan yang merupakan sentra bordir jelujur.

Selain membantu aspek produksi, pemerintah Pesavaran juga aktif membuka pasar dengan membawa relief bordir ke pameran di tingkat nasional dan internasional.

Selama di Pesavaran, Dandi mengajak dunia pariwisata untuk ikut mendukung keberlangsungan relief bordir.

“Saat ini saya membutuhkan hotel Pesavaran untuk menggunakan bordir Dekorasi, pelari meja, pelari datar, Bangku nyata, tas tasKata Dandy, kotak tisu dan lain-lain.

Raja Muda Lampung dorong UMKM bersaing di kancah internasional.
PWI Umumkan Pemenang Adingoro Journalism Award 2022

Pengkhotbah: Gilang Galliarta
Editor: Indra Gutom