FaktaID – instruktur PSIS, Gilbert Agius Bicara padatnya jadwal Ligue 1 2022/2023 setelah timnya ditahan imbang 1-1 oleh Persita di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (25/23/2023). Jadwal padat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelatih.
PSIS harus menerima kenyataan kekalahan lagi untuk ketiga kalinya secara beruntun. Lagi-lagi, PSIS hanya mendapat satu poin setelah pertandingan melawan Persita.
Poin satu ini pun harus diraih dengan susah payah. Pertama, Persita membuka gawang Ezequiel Vidal pada menit ke-54 memanfaatkan umpan Ramiro Fergusoni.
Keputusan PSIS memasukkan Delvin Rombino akhirnya membuahkan hasil. Eks Persis Solo melepaskan umpan silang indah yang berhasil dituntaskan Fardian Wahio menjadi gol.
Sayangnya, hanya gol tersebut yang bisa dicapai PSIS. Saat Presta hanya bermain dengan sepuluh pemain setelah kartu merah Fareza Sodin, PSIS gagal memanfaatkan peluang.
Gilbert Agius mengatakan dalam konferensi pers usai pertandingan bahwa duel papan tengah berjalan dengan baik.
Gilbert Agius berkata: “Saya pikir babak pertama berakhir 50-50, tapi saya yakin tim ini bisa meningkat dan di babak kedua kami bisa menciptakan peluang untuk tim.”
Peluang pada akhirnya masih menjadi masalah PSIS. Situasi ini mirip dengan dua hasil imbang sebelumnya melawan Persis Solo dan Persicabo 1973.
Gilbert mengatakan, setelah datang ke Semarang, dirinya dan jajaran kepelatihannya berusaha melakukan perbaikan. Namun, mantan bomber internasional Malta itu menyoroti padatnya jadwal PSIS.
“Sebelum saya datang, saya melihat bagaimana tim PSIS bermain. PSIS memiliki banyak pemain yang bagus dan percaya diri. Kami berusaha memaksimalkan pemain bagus itu, seperti di babak kedua ketika itu adalah permainan improvisasi,” kata Gilbert.
“Tapi sekarang masalahnya bagaimana mengatur dan menjaga stamina para pemain, karena tiga pertandingan terakhir sangat singkat,” sambung pelatih berlisensi UEFA Pro itu. Kami masih harus melakukan perjalanan dari kota ke kota.