FaktaID

Informasi Berita Terupdate

April 2, 2023

GEORGE TOWN, PENANG (FaktaID) – Himpunan Mahasiswa Azad Universitas Indonesia yang tergabung dalam Penang Working Group kembali menggelar Festival Antarbudaya Indonesia yang diikuti ratusan pekerja migran warga negara Indonesia dan Malaysia di Penang Sri Council, George Town, Penang, pada hari Minggu.

Penang Phitriya Hindayani, Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Departemen Studi Universitas Azad (UT Pokjar), mengatakan: “Festival yang disponsori oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang ini merupakan cara bagi mereka sebagai ekspatriat untuk bertemu dengan orang Indonesia. dan membuat mereka Perkenalkan. Budaya.

Sementara itu, menurut Geoffrey Fernando, direktur eksekutif Indonesia Intercultural Festival (Season 2), festival kerja devisa bertema Nusantara ini merupakan wadah bagi para pekerja migran Indonesia yang belajar di Universitas Azad untuk menggali minat dan bakat mereka di bidang seni dan budaya.

Insya Allah mungkin tahun depan kita akan menciptakan budaya Indonesia dan Malaysia yang akan bersinergi dalam festival lintas budaya Indonesia dan Malaysia ini. Dan tentunya akan banyak orang yang menunggu. Nantikan tahun depan.”

Konsul Jenderal (Konsul Jenderal) RI Penang Bambang Suharto yang hadir membuka kegiatan yang dimulai pukul 11.00 waktu setempat itu dengan mengapresiasi prestasi teman-teman PPI UT Pokjar Penang.

Film kerjasama “Perjalanan Pratama” antara Indonesia dan Malaysia

“Di tengah kesibukan mereka sebagai buruh migran, mereka masih menyempatkan diri untuk belajar di Universitas Azad. Dan sekali lagi meluangkan waktu untuk pertunjukan budaya. ini luar biasa.”

Maka wajar saja, kata dia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang mendukung penuh penyelenggaraan acara tersebut.

“dia Acara “Kedua, menurut kami ini adalah alat yang bagus untuk mendukung kegiatan diplomasi budaya atau promosi kami untuk memperkuat kerja sama budaya antara Indonesia dan Malaysia.”

 

Konjen RI Penang Bambang Suharto (kedua kiri) bersama Anggota Parlemen Malaysia Bukit Bandera Sirlina Abdul Rashid (kedua kiri) membuka Indonesian Intercultural Festival Season 2 yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Penang Persatuan Pelajar Indonesia di Georgetown, Penang. Malaysia, Minggu (5/2/2023). (FaktaID/Virna P Setyorini)

Berbicara mengenai devisa, Konjen Bambang mengatakan bahwa seringkali dikaitkan dengan aspek material TKI dalam perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data Bank Indonesia triwulan II 2022, dia menyebut kiriman uang para pekerja migran Indonesia ke negara itu mencapai US$2,39 miliar atau sekitar 35,66 triliun rupiah atau sekitar 10,17 miliar ringgit Malaysia (RM).

Dari jumlah tersebut, kiriman uang dari TKI di Malaysia menempati urutan kedua setelah Arab Saudi dengan US$1,27 miliar atau sekitar Rp18,95 triliun atau RM5,41 miliar.

Sementara itu, Bukit Bandera Sirlina Abdul Rashid, Anggota Parlemen Malaysia, yang juga hadir dalam acara pembukaan tersebut mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan budaya karena kedua negara memiliki sejarah yang kaya dan tradisi yang kuat serta warisan budaya yang sama.

Oleh karena itu, kata dia, kesamaan tersebut menjadi dasar untuk membangun ikatan yang lebih kuat bagi kedua negara.

Sekarang yang ingin kita bina antara Malaysia dan Indonesia adalah pertukaran budaya yang nyata. Làq lebih banyak festival seperti yang kita lihat sekarang. Program ini dapat mencakup pertukaran seniman, acara budaya, dan pertunjukan tradisional. Oleh karena itu, selain itu, kedua negara dapat saling bekerja sama dan melestarikan serta mempromosikan warisan budaya bersama…”

Festival yang juga dihadiri sponsor dan perwakilan sejumlah WNI Malaysia dan PPI Persatuan, Tari Anoman Obong, The Spirit of Papua, Tor-Tor, Nirmala, Plate, vokal tunggal kombinasi lagu daerah, sosialisasi kekonsuleran dan keimigrasian dilakukan Mulai dari KJRI Penang, pembacaan puisi, fashion show dari Wastra Association NTT, lomba fashion show, hingga flash mob.

PPI UT Penang Gelar Festival Antar Budaya 2022

Koresponden: Virna P Setyorini
Editor: Ahmad Nasooyoun