Pemerintah meminta daerah memverifikasi data kemiskinan ekstrem

Jakarta (FaktaID) – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan meminta pemerintah daerah memastikan data penduduk dengan tingkat kemiskinan ekstrem di wilayahnya masing-masing.

“Validasi data kemiskinan ekstrem sangat dibutuhkan agar akurat dan memenuhi kriteria yang diperlukan,” kata Mehjir Effendi, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, di Jakarta, Rabu.

“Setiap daerah harus melakukan validasi data P3KE untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Kemenko PMK. Jika ada daerah yang masih terkendala data, bisa dikoordinasikan dengan Kemenko PMK.” Dia berkata.

Ia menekankan pentingnya akurasi data tentang Penargetan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim atau P3KE untuk memastikan program penanggulangan kemiskinan pemerintah tepat sasaran.

“Harus dipastikan akurat dan memenuhi kriteria data P3KE,” ujarnya.

Dengan database yang akurat, program pengentasan kemiskinan secara intensif dapat menjangkau masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan pemerintah, ujarnya.

“Dengan data Dengan nama ke alamat (berdasarkan nama dan alamat) dan data masing-masing desa, diharapkan tidak terjadi kesalahan lagi.

Pemerintah berupaya menekan angka kemiskinan ekstrem yang tercatat 4 persen atau 10,86 juta jiwa pada 2021 menjadi nol persen pada 2024.

“Presiden Joko Widodo telah mengamanatkan seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen mengentaskan kemiskinan ekstrem pada 2024, enam tahun lebih cepat dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030,” kata Mohajer.

Dalam rangka menurunkan angka kemiskinan ekstrim, pemerintah berupaya mengurangi beban biaya kelompok penduduk dengan tingkat kemiskinan ekstrim dengan memberikan bantuan sosial dan subsidi serta melaksanakan program pemberdayaan untuk meningkatkan produktivitas dan kemampuan ekonomi kelompok penduduk dengan tingkat kemiskinan ekstrim.

Menko: Mengatasi keterbelakangan dan kemiskinan ekstrem secara bersamaan
Kemenko PMK menekankan pentingnya validasi data kemiskinan ekstrem

Koresponden: Wuryanti Puspitasari
Editor: Maritti