Ia memiliki konsep kebangsaan dan nasionalisme. Fondasi bangunan di seluruh nusantara dari Sabang sampai Papua, dari Miangas sampai Pulau Rote Ndau terbuat dari batu.
Denpasar (FaktaID) – Satyam Eva Jayate Pasraman Rumah Kebangsaan dan Kebhinnekaan yang terletak di Desa Penatih, Kota Denpasar, Bali, mengusung konsep kebangsaan dan nasionalisme serta menjadi wadah kegiatan generasi muda.
“Konotasinya nasionalisme dan nasionalisme. Fondasi bangunan dari batu seluruh nusantara dari Sabang sampai Papua, dari Myangas sampai Pulau Rote Ndau,” kata Ketut Udi Pryudi, Ketua Yayasan Bhinneka Tunggal Ika. Denpasar, Sabtu.
Hal itu diungkapkan Udi dalam upacara Melaspa atau pensucian bangunan sekaligus peresmian Rumah Kakek (Kebangsaan dan Kebhinnekaan) untuk segala kegiatan bagi generasi muda bertepatan dengan hari suci Saraswati dan Hari Kebangkitan Nasional.
Mantan anggota KPU Bali ini menilai momen Melaspas ini sangat istimewa karena bertepatan dengan hari suci Saraswati dan Hari Kebangkitan Nasional yang merepresentasikan semangat Pasraman Satyam Eva Jayat yaitu teguh pada dharma negara (komitmen pada negara). Dharma agama (kewajiban agama).
Udi mengatakan: “Kami berharap penurunan ilmu pengetahuan yang cepat dapat membangkitkan semangat generasi muda untuk berbuat sesuatu bagi negara.”
Mantan Staf KPU RI itu menambahkan, pasraman ini tak lepas dari angka atau simbol 17-8-45 atau tanggal proklamasi kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
“Percaya tidak dan bisa diukur sendiri, ada kolom dan undakan. Ukuran undakan 17 cm, kolom atau tiang utama ada 8 dan lebar undakan 45 cm. Ada juga 178 bio lubang di sini. , simbol 17 bulan 8, kata.
Ditjen Bimas Hindu dan Sekelompok Pakar dari Pemprov Bali Bahas Pasraman.
Kamar-kamar yang ada diberi nama pahlawan dari seluruh nusantara yang berbeda etnis dan agama, seperti Kamar Bong Karno (Jawa), Kamar Bong Hata (Sumatra), Kamar Gusdor (Jawa), Kamar Tijilik Rivot (Kalimantan), Kat Nyak. Dien Room (Aceh) dan Ruang John Lie (Sulawesi).
Selain itu, kamar France Kasipu (Papua), kamar Bpk. Ida Anak Agung Gede Agung (Bali), kamar Christina Martha Tiahhu (Maluku) dan kamar istri Ida Ai Diva Kanya (Bali).
“Kita juga punya tembok suci yang berisi 17 kata dalam bahasa daerah tentang persaudaraan dari penjuru nusantara. Tembok suci ini bersebelahan dengan Padma Candi Nusantara,” ujarnya lagi.
Mengusung kata-kata kebangsaan dan kebhinekaan, rumah kakek ini dibangun untuk menampung berbagai kegiatan pembinaan dan pembinaan generasi muda. meliputi kegiatan kreatif, seni budaya dan kegiatan lainnya.
Aktivis dan eco-enzyme itu mengatakan: “Yang terpenting Pasraman Satyam eva Jayate terbuka untuk siapa saja tanpa memandang suku dan agama. Dari golongan dan agama apapun, silakan aktif di sini. Selama itu positif dan membangun Indonesia. ” aktif
Pasraman ini juga diklaim sebagai yang pertama di Indonesia yang menggunakan semangat dan narasi dalam bangunan nasional.
Tak heran, acara melaspa yang dipimpin oleh Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Gandha Kesuma dari Griya Giri Gandha Madana Penatih ini menggunakan air dari 45 candi yang tersebar di nusantara. Jumlah ini juga sama dengan jumlah air yang dialirkan ke kolam uniphallus.
Ketua panitia Melaspas I Ketut Sae Tanju mengatakan, pihaknya melibatkan 45 bapak-bapak. Masing-masing memiliki bagian untuk mengambil dan negtisin tirtha (memercikkan air suci) dari berbagai tempat tersebut.
“Anggota KMHDI dari seluruh Bali, termasuk alumni, kami libatkan sebagai bapak-bapak untuk meminum Tirtha. Tidak sengaja dicampur, agar tetap sesuai dengan asal dan kuantitas aslinya,” jelas Tanju seusai upacara melaspas.”
Sebagai wadah dan ajang kreativitas, Tanju menambahkan berbagai acara dan kegiatan akan terus digelar. Tak perlu menunggu lama, kegiatan direncanakan hingga 1 Juni mendatang.
Di antaranya, kelas yoga dan meditasi, produksi enzim bio dan eko, pidato nasional, donor darah, dan seni pertunjukan.
“Acaranya nanti tanggal 1 Juni. Kenapa sampai tanggal 1, karena kita ingin menjadikan hari lahir Pancasila sebagai puncak acara,” ujar Presiden FA KMHDI Bali.
Acara Melaspas juga dihadiri oleh anggota DPR dan DPD RI, anggota DPRD Bali, Walikota Denpasar, Kapolda Denpasar dan beberapa anggota FA KMHDI dari berbagai penjuru tanah air.
Para pemimpin Hindu Amerika mengunjungi Bollang
Ribuan Peserta Ikuti Pasraman Indonesia Festival 2018
Koresponden: Ni Luh Rhismawati
Editor: Indra Gutom