FaktaID

Informasi Berita Terupdate

Juni 9, 2023

Bandung (FaktaID) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat meminta seluruh calon jemaah haji fokus beribadah dan tidak membawa jimat dalam bentuk apapun karena bisa berakibat fatal, yakni terkena pasal santet di Arab Saudi menjadi Saudi.

“Ini sesuai dengan instruksi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah. Jadi mohon jamaah, untuk pelaksanaan ibadah haji, kalau sudah jangan main-main. Profesor Rachmat Siafi, Presiden MUI Jabar, kata Rabu di Kota Bandung, Sekarang membawa buku mantra, bukan hanya buku atau mantra yang disita, tapi orangnya juga ditangkap, ini mungkin.

Dia mengatakan, Arab Saudi tidak hanya menyoroti larangan membawa jimat, tetapi juga buku atau gambar yang menampilkan tulisan tertentu.

“Pemerintah Arab Saudi tidak bisa masuk ke dalam masalah jimat, bukan hanya jimat, tapi buku atau gambar yang digunakan oleh otoritas kepada orang-orang cerdas yang berdoa di sini. Apalagi yang berupa jimat, wajar jika mereka “Bukannya mengumumkan nanti. Ketika mereka menyadari itu akan menjadi masalah, ziarah mungkin tidak dilakukan.”

Pihaknya mengimbau calon jemaah haji yang akan menunaikan ibadah haji fokus hanya beribadah di Tanah Suci.

Rachemt mengatakan, termasuk dalam pakaian, pihaknya meminta jemaah haji tidak mengenakan pakaian yang menampilkan gambar atau motif yang dilarang.

“Ini juga yang sering dipertanyakan. Jadi hindari memakai pakaian yang menampilkan gambar atau motif yang terlarang atau menyolok. Pakailah pakaian yang sederhana saja,” ujarnya.

KJRI: Jemaat tak bawa jimat, bisa jadi fajar di Arab Saudi

PPIH minta jemaah perhatikan aturan di sekitar Masjid Nabawi

Sebelumnya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mengingatkan jemaah haji untuk tidak membawa jimat karena bisa berakibat fatal, yakni terkena pasal santet di Arab Saudi.

Konjen RI Eko Hartuno dalam rapat koordinasi dengan Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengatakan, “Jemaat tidak boleh membawa jimat. Ini bisa kena hukum santet di Arab Saudi. Hukumannya berat. Ini harus diperhatikan.” Kantor KJRI Jeddah, Minggu.

Hadir pula Presiden PPIH Arab Saudi Subhan Cholid, Konsul Haji KJRI Jeddah yang juga Wakil Presiden PPIH Nasrullah Jassim, Kadakar Bandara Harianto, Kadakar Madinah Zainal Mutaqin, Kadakar Makkah, Khalilurah. Di deretan KJRI Jeddah.

Koresponden: Ajat Sadarajat
Diedit oleh: Zita Mirina