Sorong (FaktaID) – Komando Armada (Koarmada) III menghadirkan dua jenis kapal perang Korvet yakni KRI Malahayati (362) dan KRI Fatahillah (361) untuk memperkuat pertahanan di Samudera Pasifik.
Panglima Koarmada III Laksamana TNI Rachmad Jayadi menjelaskan di Surong, Minggu, kehadiran dua kapal perang itu untuk memperkuat pertahanan maritim Pasifik, karena kapal perang milik Koarmada III saat ini berukuran kecil, sehingga perlu melengkapi armada dengan kapal perang yang cocok, diperkuat .
Rachmed mengatakan dua kapal perang, KRI Malahayati (362) dan KRI Fatahillah (361) siap bergerak ke seluruh wilayah di bawah tanggung jawab Quarmeda III.
Menurutnya, situasi di Samudera Pasifik yang merupakan wilayah kerja Koarmada III sangat luas sehingga membutuhkan armada yang cukup untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apapun yang bisa membahayakan negara.
Wilayah Koarmada III berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, sehingga perlu diperkuat armada yang kuat dan memadai, kata Rachmed.
Ia mengatakan: KRI Malahayati (362) adalah kapal kedua kapal perusak berpeluru kendali kelas Fethullah TNI Angkatan Laut.
“Nama Malahayati diambil dari laksamana perempuan pertama di dunia modern yang berasal dari Aceh,” ujarnya.
Ia menyebutkan, Kapal KRI Malahayati memiliki displacement 1450 ton, panjang 11342 meter, lebar 1251 meter, draft 457 meter, kecepatan maksimal 30 knot dan awak 82 orang.
Menurutnya, KRI Malahayati merupakan fregat yang dibangun oleh Wilton-Fijenoord Shipyard, Schiedam, Belanda, pada tahun 1980 khusus untuk TNI-A sebagai kekuatan serang dengan kemampuan anti permukaan, anti kapal selam, dan anti kapal udara. . KRI Malahayati berada di kelas Fathullah bersama KRI Fatahillah (361) dan KRI Nala (363).
Selain KRI Malahiati, ada pula KRI Fatahillah (361) yang merupakan kapal perusak berpeluru kendali kelas Fethullah pertama TNI Angkatan Laut, kata Rachmed.
Katanya, “Nama Fethullah berasal dari seorang pahlawan nasional yang mengambil Sunda Klapa dari Portugis dan menamainya Jayakarta.”
Menurutnya, KRI Fethullah adalah satu Korvet Dibangun oleh Wilton-Fijenoord Shipyard, Schiedam, Belanda, pada tahun 1979 khusus untuk TNI Angkatan Laut.
Rachmed mengatakan: Kapal ini bertindak sebagai kekuatan serang dengan kemampuan anti-permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat.
KRI Fethullah memiliki displacement 1450 ton, panjang 8385 meter, lebar 1110 meter, draft 330 meter, kecepatan 21 knot dan awak 82 orang.
Beliau mengatakan: Kita harus tegak, apa yang diperintahkan oleh pimpinan, kita mengantisipasi dan menyiapkan segala sesuatunya.
Pengkhotbah: Yovensius Lasa Banafano
Editor: Keras