FaktaID

Informasi Berita Terupdate

April 2, 2023

Jakarta (FaktaID) – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengumumkan bahwa intervensi pola makan yang spesifik dan sensitif menjadi salah satu kunci utama dalam pencegahan diabetes. Pertumbuhan jangka pendek.

“Intervensi nutrisi yang spesifik dan sensitif yang tepat sasaran dapat mendukung penurunan prevalensi secara cepat Pertumbuhan jangka pendekAgus Surapto, pakar pembangunan berkelanjutan di Kementerian Koordinator PMK, mengatakan melalui telepon dari Jakarta, Minggu.

Agus yang pernah menjadi Deputi Bidang Peningkatan Mutu Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator PMK ini menambahkan, intervensi gizi spesifik merupakan kegiatan yang mengatasi penyebab langsung stunting atau stunting. Pertumbuhan jangka pendek.

“Intervensi gizi khusus meliputi pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, suplementasi vitamin A, suplementasi mikronutrien, dan Seng, Dan besi,” katanya.

Sedangkan intervensi gizi sensitif adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya Pertumbuhan jangka pendek.

Dia mengatakan: intervensi gizi sensitif meliputi pencegahan dan pengobatan balita yang sakit, penanganan kasus gizi buruk akut sedang dan berat, penyediaan air dan saluran pembuangan serta pemberian obat cacing.

Agus juga menambahkan, selain penguatan intervensi gizi spesifik dan sensitif, penanganannya Pertumbuhan jangka pendek Juga diperlukan penguatan kapasitas dan perilaku masyarakat.

“Penguatan perilaku untuk perpindahan Pertumbuhan jangka pendek Menargetkan remaja putri, remaja putra, calon pengantin, ibu hamil dan ibu melahirkan. Kelompok sasaran ini harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta pola makan yang seimbang.

Agus menambahkan, pada 2024 targetnya dikurangi Pertumbuhan jangka pendek Diharapkan menjadi 14 persen.

“Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mengajak masyarakat untuk menerapkan pola makan seimbang dan banyak mengkonsumsi protein hewani,” ujarnya.

Sedangkan menurut Agus, program tersebut akan mempercepat pengurangan wabah Pertumbuhan jangka pendek Hal ini penting untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dikatakannya: Ini merupakan bagian dari program pembangunan berkelanjutan, salah satunya adalah menciptakan generasi unggul dan berdaya saing.

BKKBN: Pastikan PMT diminum ibu dan bayi untuk cegah stunting.

Kemenkes Sebut Empat Masalah Gizi pada Kasus Perawakan Pendek

Koresponden: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo