Kopi Robusta sebenarnya merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Tanggamus.
Bandar Lampung (FaktaID) – Harga biji kopi Robusta di Tanggamos, Provinsi Lampung naik dari US$25.000 per kilogram menjadi US$35.000 per kilogram.
“Harga biji kopi asalan di tingkat petani naik menjadi Rp 35.000/kg dari sebelumnya Rp 25.000/kg,” kata Triatno, petani kopi asal Desa Negarip, Kecamatan Ulobelo, Tanggamos, Lampung. .
Dia berkata lagi: Mengingat beberapa bulan lalu, setiap kilogram hanya 25.000 Toman, harga kopi sangat tinggi.
Dikatakannya: Harga biji kopi saat ini sudah membuat petani senang, karena bisa meningkatkan taraf ekonomi petani lokal.
Beliau juga mengatakan : Harga sembako saat ini mahal, kita hargai harga kopi saat ini agar bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Menurut Triateno, meski harga biji kopi tinggi, hal itu belum dibarengi dengan produktivitas tanaman kopi yang tahun ini hanya 700 kg per hektar.
Ia mengatakan sekali lagi: “Panen kopi mengalami penurunan dibanding tahun lalu karena curah hujan yang tinggi.
Molyadi, petani kopi lainnya, mengatakan harga saat ini sangat tinggi, mencapai 35.000 Rial per kilogram. Harga tersebut naik Rp25.000 per kg.
“Kami sangat senang dengan harga kopi saat ini,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Tanggamus mengumumkan kopi robusta menjadi komoditas unggulan di daerah.
Dani Riza, Kepala Dinas Pertanian dan Budidaya Kabupaten Tanggamos mengatakan: Kopi Robusta sebenarnya merupakan produk unggulan di Kabupaten Tanggamos.
Menurutnya, Kopi Robusta di Kabupaten Tanggamus merupakan penyuplai terbesar kedua di Provinsi Lampung.
“Daerah ini urutan kedua pemasok kopi di Lampung, selanjutnya pemasok kopi ada di Lampung, Lampung Barat dan urutan kedua ada di Tanggamus,” ujarnya lagi.
Ia juga mengatakan, jumlah produksi kopi di Tengamos akan mencapai 31.986 ton pada tahun 2022.
Ia mengatakan: Luas total petani kopi adalah 41.611 hektar yang terbagi dalam tiga kelompok.
Yakni, 830 hektare lahan belum matang, 37.630 hektare lahan menghasilkan, dan 3.131 hektare lahan rusak.
Ia menjelaskan: Saat ini hampir semua subseksi di Tanggamos telah dialihfungsikan menjadi sentra produksi kopi dan seksi-seksi tersebut digunakan sebagai area penyusunan peta perkebunan kopi.
Daerah-daerah tersebut adalah: Kukwe Balak, Talang Padang, Wonusubu, Pogong, Pulau Panggong, Samberjo, Ulobelo, Pematang Sawa, Kembayan, Semaka, Kota Agung, Kota Agung Timur, Kota Agung Barat, Gisting, Gunung Alif, Limau, Air Nanningan, Semong Negara. Bandara, Columbayan Barat, dan Distrik Bulok.
Kabupaten Tanggamus, Lampung, Andalkan Kopi Robusta
Mendag Sebut: Kopi Lampong Jadi Produk Ekspor yang Diminati di Mesir
Koresponden: Agus Vera Sukarta
Editor: Bodhisantoso Budiman