FaktaID

Informasi Berita Terupdate

Juni 6, 2023

Indonesia bukan mandala utama, tapi dari Darwin, dari Adelaide ke mandala utama harus lewat ALKI II.

Jakarta (FaktaID) – Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Indonesia Andi Wijajanto memprediksi akan terjadi perang antar negara adidaya.Perang hegemonik) menjadi salah satu ancaman pertahanan Ibukota Nusantara (IKN) yang setelah resmi berdiri kemudian menjadi pusat pertahanan.Pusat gravitasi) Indonesia.

Berbicara dalam seminar IKN di Jakarta, Kamis (25/5), Andy Wijajanto menjelaskan bahwa ancaman perang terbuka bukan berasal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Australia, melainkan dari dampak konflik dua negara adidaya yang pengaruhnya kini Itu ditemukan di berbagai negara di dunia seperti Amerika dan Cina.

Dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, jika berpikir untuk membela IKN, menurutnya medan perang hegemonik.

“Konteksnya bukan China menyerang Indonesia, bukan Amerika Serikat menyerang Indonesia, atau Malaysia menyerang Indonesia, tetapi ketika kita ingin mempertahankan IKN, konteksnya adalah pertempuran global, Ada pertempuran geopolitik besar antara Amerika Serikat dan Amerika. China berkata: Andy Vijayanto.

Andy menjelaskan, IKN dan daerah lain di Indonesia mungkin belum menjadi sasaran utama penyerangan, namun Indonesia menjadi point to pass through atau bypass untuk memobilisasi serangan.

Gubernur Lemhannas RI mengatakan: “Indonesia bukan Mandala utama, tapi dari Darwin, dari Adelaide ke Mandala utama, tentu saja melalui ALKI (Kanal Laut Kepulauan Indonesia) II. Pastinya harus dilakukan.”

Ia mengatakan, wilayah perairan ALKI II yang membentang dari Selat Lombok, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi merupakan wilayah navigasi terbuka yang dekat dengan IKN.

Cetakan Hakim menyoroti kerentanan IKN di udara dan air
Pakar IAP: IKN di Kaltim Bisa Perkuat Ketahanan Nasional

Nah, dalam kajian awal pertahanan IKN, Andy menyebut ada beberapa skenario defensif yang bisa disiapkan, di antaranya menerapkan delapan protokol A2/AD (anti-access/area deterrence). Strategi pertahanan A2/AD saat ini juga tertuang dalam kebijakan pertahanan negara secara keseluruhan (Jakumhang).

Kami dapat menggunakan A2/AD (Anti Access Area Denied), Access/Area Denied. Katakanlah kita dapat menerapkan delapan protokol A2/AD, dimulai dengan pertahanan berlapis, pengawasan udara-laut, yang merupakan sembilan yang paling sulit nantinya. “Fly zone, no fly zone. Eksklusi maritim sebagai bagian dari ADIZ (Air Defense Identification Zone, ED),” kata Andy Wijajanto.

Dalam paparan Andy, berdasarkan hasil kajian Lab 45 tahun 2022, delapan protokol A2/AD dapat disebar di IKN yaitu pertahanan berlapis, pengawasan maritim dan udara, melakukan penanggulangan, penetapan zona larangan terbang, zona eksklusi maritim, siber pertahanan, Mengakhiri komunikasi dan diplomasi.

Lab 45 adalah lembaga penelitian yang fokus menganalisis dan meneliti dinamika geopolitik dan pengaruhnya terhadap pembangunan dan stabilitas di Indonesia. Andi Widjajanto adalah Senior Advisor di Lab 45.

Ia berkata: Hal-hal tersebut saya nyatakan sebagai titik tolak kajian saya untuk memperkuat pertahanan nusantara, tetapi tesis utama yang saya nyatakan adalah membangun pertahanan nusantara.

Ia melanjutkan: “Oleh karena itu bukan hanya membangun ibu kota nusantara, tetapi memikirkan bagaimana pertarungan hegemoni negara-negara terutama Amerika Serikat dan China, nanti Indonesia akan menjadikan nusantara sebagai salah satu poinnya. harus dibuat.” Biarkan mereka menjamin kemenangan dalam pertempuran mereka.”

Jadi, kata dia, cenderung dua arah A vs Indonesia, B vs Indonesia, tapi A dan B berantem, lalu Indonesia ditengah.

Menurutnya, Indonesia masih memiliki waktu untuk menyusun strategi pertahanan dan mempersiapkan kekuatan dan alutsista untuk mewujudkan pertahanan berlapis guna melindungi wilayah NKRI, khususnya ibu kota nusantara.

“Kami masih punya waktu untuk mengembangkan pertahanan ini, terutama untuk adopsi teknologi,” kata Andi Widjajanto.

Pemberita: Jenta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Clevantoro