Gajah liar itu sebelumnya hanya melihat-lihat sawah warga dan sempat masuk ke pemukiman tadi malam.
Banda Aceh (FaktaID) – Warga Desa Alu Jang Gampung, Kecamatan Pasieh Raya, Kabupaten Aceh Jaya mengatakan gajah liar yang menyerang padi milik warga masuk ke pemukiman warga pada Jumat (24/2) malam.
Penjaga hutan Teunom Aceh Jaya Khairul mengatakan di Calang, Sabtu, “Gajah liar itu dulu hanya menjarah sawah warga dan masuk ke pemukiman tadi malam.”
Ia menjelaskan, gajah tersebut sudah lebih dari dua bulan berada di kawasan tersebut, yang dulunya berada di seberang sungai dan diduga berasal dari Wayla Aceh Barat.
“Gajah itu tidur di areal karet warga dan sudah larut malam atau menjelang sore, dia hanya turun untuk mencari makan dan kami para pemuda dan masyarakat lainnya selalu harus mengusir gajah tersebut,” ujarnya. .
Ia juga berharap ada solusi dari pihak terkait agar gajah dapat kembali ke tempat tinggalnya sehingga masyarakat dapat dengan mudah melakukan aktivitasnya tanpa ada kendala, terutama konflik dengan satwa.
Kawanan gajah liar memusnahkan sawit dan kelapa warga Aceh Jaya.
BKSDA kirim tim tangani konflik gajah di Aceh Jaya
“Kami sebagai relawan dan masyarakat sangat berharap ada solusi dari pihak terkait dan pemerintah baik provinsi maupun kabupaten Aceh Jaya sendiri agar apa yang tidak kami inginkan terjadi,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh terus melacak sebaran kawanan kelompok gajah liar di kawasan hutan Provinsi Aceh untuk memasang GPS collar atau kalung GPS untuk memantau pergerakannya. Minimalkan konflik hewan dengan warga
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto mengatakan di Banda Aceh, Kamis, “Saat ini ada sekitar tujuh kelompok gajah liar di Aceh, masing-masing kelompok memiliki GPS collar untuk memantau pergerakannya.
Ia menjelaskan daerah-daerah di Aceh sering terjadi konflik gajah-manusia, seperti Pidi, Aceh Timur, Baner Meria, Aceh Tengah, Aceh Jai, Aceh Barat, Nagan Raya hingga Aceh Selatan. Namun, kawanan gajah terbesar ada di wilayah Pidie.
BKSDA Aceh Jaya kewalahan dengan gajah liar yang terisolasi
Koresponden: M Afdhal
Editor: Risbani Fardanieh