JAKARTA (FaktaID) – Presiden PSSI Eric Tohir mengaku tak mau terlalu memikirkan tawaran Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.
“Saya pikir hari ini kita tidak boleh terlalu memikirkan mimpi tahun 2034, akan ada Piala Dunia, akan ada Olimpiade, yang diadakan kemarin di G20 antara Thomas Bach, presiden Komite Olimpiade Internasional, dan Indonesia,” ujar Eric di acara tersebut. Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, usai bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Eric mengatakan ingin fokus dulu menyelesaikan pembatalan Indonesia terhadap Piala Dunia U-20 2023 dan berusaha menghindari sanksi FIFA.
“Itu (tawaran Piala Dunia 2034) adalah sesuatu yang menurut saya bukan prioritas saat ini,” katanya.
Presiden Perintahkan PSSI Siapkan Peta Biru Sepak Bola Usai Bertemu dengan FIFA
Eric menjelaskan, pertama-tama akan menuntaskan apa yang diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertama menyusun Buku Biru transformasi sepak bola Indonesia, dan kedua melakukan negosiasi ulang dengan FIFA hingga Indonesia mendapat sanksi.
Ada dua hal, salah satunya segera membuat cetak biru transformasi sepak bola Indonesia. Presiden menegaskan, persoalan ini harus segera diselesaikan dan diserahkan ke FIFA. “Kedua, presiden langsung memerintahkan saya untuk segera melanjutkan negosiasi dengan FIFA.”
Sebelumnya, FIFA memutuskan mengecualikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu malam (29/3).
FIFA mengutip “kondisi saat ini” di Indonesia sebagai alasan keputusan tersebut, yang dibuat setelah pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden PSSI Eric Tohir.
Sebelum FIFA mengambil keputusan tersebut, beberapa kepala daerah menolak masuknya timnas U-20 Israel untuk mengikuti Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Pencabutan status tuan rumah efektif membuat Indonesia tersingkir dari Piala Dunia U20 2023/20 setelah gagal lolos ke Piala Asia 2023 setelah gagal lolos ke babak empat besar. .
Presiden tak ingin Indonesia lepas dari peta sepak bola dunia
Intip celah Indonesia dari sanksi keras FIFA
Penceramah : Pribadi Indra Arif