FaktaID

Informasi Berita Terupdate

Juni 4, 2023

Jakarta (FaktaID) –

Dua atlet muda, Maxine Maria Sutisena dan Prissy Blessed, berharap turnamen bola basket dilanjutkan di Indonesia setelah gagal mengadakan turnamen dalam beberapa tahun terakhir.

Kompetisi reguler bola basket putri dengan format liga sudah lama absen di Indonesia. Sebaliknya, kompetisi yang ada seringkali menggunakan format piala yang seringkali tidak pasti keberlangsungannya.

Keluh kesah kapten timnas putri Heni Sutjiono telah ditanggapi dengan tidak hadirnya kompetisi basket putri usai timnya meraih medali emas SEA Games 2023.

Keinginan untuk menggelar kembali turnamen basket putri juga diungkapkan Dito Ariotjo, Menteri Olahraga dan Pemuda, kepada PP Perbasi.

PP Parbasi kemudian mengumumkan telah mengirimkan undangan ke liga bola basket putri. Namun hingga batas waktu pendaftaran berakhir, hanya satu klub yang mendaftar.

Kini, dua pebasket putri muda, Maxine Maria Sotisna dan Prissy Blessed, punya harapan serupa.

Maxine yang merupakan MVP DBL Camp 2023 menyatakan tidak ingin karir basket kampusnya terhenti.

Saya ingin kesempatan bagi kita semua untuk bermimpi lebih banyak di Indonesia, memiliki platform untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa kita memiliki kemampuan, kita memiliki bakat, dan di Indonesia, bola basket wanita bukan hanya lelucon. Pelajar SMA 70 Jakarta di sela-sela Turnamen Pameran Bola Basket Wanita Wonders di Jakarta, Minggu.

WNBA jelas masih kalah dengan NBA dalam hal bola basket di negara asal kita, Amerika Serikat. Namun, Maxine yakin bola basket putri di Indonesia bisa menawarkan suasana yang tak kalah menyenangkan dari bola basket putra.

“Yang penting di Indonesia berkembang dulu. Mungkin kalau di Amerika (basket) perempuan masih dianggap inferior, di Indonesia yang penting dihargai dulu. Ada basket perempuan,” ujar Maxine.

Pebasket putri Prissy Blessed berpose di sela-sela pertandingan eksibisi Wonders di M Bloc, Jakarta pada Minggu (21/5/2023). (FaktaID/RAUF ADIPATI)

“Ibu saya juga berharap (kompetisi) diadakan. Karena saya sedih melihat kakak-kakak saya… karena ibu saya melatih rekan-rekan (Piala) Srikandi. Saya melihat mereka sangat bagus,” ujar pemain berusia 15 tahun itu. gadis berusia setahun.

Selain itu, Prissy memiliki ambisinya sendiri, yakni membuktikan bahwa pilihannya menekuni basket sejak dini sama sekali tidak sia-sia.

Penceramah : Rauf Ender Adipati