Jakarta (FaktaID) – Setelah mendukung penuh olahraga bulu tangkis Tanah Air, Jarom Foundation kini mulai melebarkan sayapnya terkait perkembangan sepak bola putri di Kudus, Jawa Tengah.
Bakti Sport Djarum Foundation bersama Global Dairi Alami menyelenggarakan beberapa kegiatan salah satunya adalah pelatihan sepak bola untuk guru sekolah dasar (SD) bertajuk ““Klinik Pelatihan Sepak Bola MilkLife”.
Sebanyak 45 guru dilatih oleh Timo Schonman dalam program ini.
Program Manager Djarum Baktisports Foundation Yoppy Rosimin dalam keterangan resminya, Minggu, mengatakan, ide pengembangan sepak bola putri di wilayah Kudus bertepatan dengan pembangunan Supersoccer Arena di Rendeng, Kudus, Jawa Tengah.
FIFA mengapresiasi perkembangan sepakbola wanita di Indonesia
Sejak 2021, inisiatif membangun stadion dengan fasilitas lapangan sepak bola, atletik, dan panahan diselaraskan dengan program pengembangan sepak bola putri di tingkat akar rumput.
“Persepakbolaan putri Indonesia pernah juara pada masa Mutia Datau, namun setelah itu program pembinaan sepakbola putri kurang berkembang. hal-hal yang cocok dengan sepak bola, kata Yup.
Kami mendidik anak perempuan di SD di Kudus. Namun sebelum kita lanjut ke pembinaan para pemain, terlebih dahulu kita latih guru-guru SD dimulai dari teknik dasar yang baik dan benar agar mereka bisa menularkan ilmu yang telah didapat. Klinik ini memiliki program pembinaan.”
Pada tahap ini, kegiatan dilakukan dalam format Klinik pelatihan di Supersaucer Arena, 13-18 Maret. Timo Schönemann, seorang pelatih sepak bola asal Malang dan Jerman, ditunjuk untuk melatih guru sekolah dasar di kota Kertak.
La Liga: Pesepakbola putri Indonesia punya bakat bermain di Eropa
Selama latihan minggu itu, Timo Schönemann menjelaskan bahwa sejauh ini terlalu banyak orang yang terburu-buru untuk menjadikan kesuksesan sebagai tujuan akhir sepakbola.
Meski begitu, satu hal yang terutama perlu dipahami orang tua adalah selain mendapatkan pengalaman dan hiburan, sepak bola berperan penting dalam membantu pembentukan karakter anak.
Timo berkata: “Menurut saya, peluang pemain putri masa depan untuk mendapatkan beasiswa jauh lebih tinggi. Tapi sekali lagi, itu membutuhkan disiplin diri yang tinggi, totalitas melalui pelatihan diri, misalnya di rumah.”
Selain latihan, Yayasan Olahraga Djarum Bakti akan menggelar turnamen sepak bola putri di Kudus pada Juni, Agustus atau September dan November mendatang. Para siswa yang dilatih oleh guru olahraga bersaing memperebutkan kejuaraan sepak bola putri di Kudos.
PSSI Tawarkan 11 Program untuk Dilaksanakan Masyarakat Provinsi
Koresponden: Bayu Kuncahyo