FaktaID

Informasi Berita Terupdate

Maret 31, 2023

Saat ditemui Sabil beberapa hari lalu, ternyata ia menganggur dan sedang mencari pekerjaan

Purwakarta (FaktaID) – Anggota DPR RI Dedi Molyadi memberikan tugas kepada Mohamad Sabil Faziullah, guru honorer asal Sirbon yang dipecat karena mengomentari unggahan Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan kalimat tersebut. Lagi (Kamu, red) sebagai fotografer.

“Ketika saya bertemu Seebil beberapa hari yang lalu, ternyata dia menganggur dan sedang mencari pekerjaan,” kata Dedi dalam kontak telepon di Purwakarta, Sabtu.

Karena itu, ia berinisiatif memberikan pekerjaan kepada si kumis, yakni menjadi fotografer di timnya.

“Sekarang ibu pencari kerja Masih mencari pekerjaan, mungkin Anda ingin menjadi seorang fotografer Saudara juru kamera (Kang Dedi) bisa, kalau ditawari juga.”

Saat itu, Dedi langsung mengabulkan keinginan Sebil dan keduanya bersalaman, yang menandakan persetujuannya untuk mempekerjakan Sebil sebagai fotografer di timnya.

“Serius? Kami juga kekurangan fotografer. Jika itu benar, TransaksiUcap keduanya sambil berjabat tangan.

Inspektur: Ada “penyalahgunaan wewenang” dalam pemecatan guru Rizvan Kamil

Tanggapan Rizvan Kamil atas Kritik Seorang Guru di Jejaring Sosial

Sebil, guru honorer yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon, Jawa Barat, dipecat yayasan yang menaunginya setelah mengomentari unggahan Instagram gubernur, Ridwan Kamil dianggap melakukan pelanggaran. (AKU G).

“Saya memang sudah dipecat, tapi di sini (surat itu) mengatakan bahwa saya memutuskan hubungan kerja karena komentar saya tentang Gubernur IG Rizwan Kamil,” kata Sebil.

Sebil mengaku mengomentari unggahan IG Gubernur Jabar saat berinteraksi dengan siswa SMA di Tasikmalaya.

Komentar ini ditulis sendiri dengan menggunakan bahasa sunda “Dalam perbesaran ini, Teh manekin buta Jadi gubernur yang perkasa Mobil kader partai Mobil pribadi @ridwankamil???” (dalam zoom ini anda lagi gubernur jawa barat atau partai atau kader pribadi).

Kumis mengakui tekadnya itu Lagi Dalam komentarnya itu adalah panggilan dekat. Karena dia menilai bahwa orang yang dikomentarinya adalah sosok siapa ramah.

“Saya bertemu dengannya beberapa kali. Saya melihatnya sebagai wajah yang familiar, lebih tepatnya ramahkata Sabel.

SMK Telkom Cirebon Ungkap Alasan Guru Dipecat Karena Mengkritik Gubernur Jabar

Gubernur Jabar Minta Guru Kota Sirbon yang Dikritik Tak Dipecat

Dia tidak berharap komentar kritis menjadi viral sampai ditandai sebagai komentar yang ditandai. Pasalnya, dia mengaku sudah berkali-kali melontarkan komentar tersebut namun baru pertama kali menjadi viral sebelum akhirnya berhenti dari pekerjaannya.

Sekolah tempat Sebil mengajar justru memberinya kesempatan lagi untuk kembali bekerja. Namun, Sebil memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan mengundurkan diri sebagai guru SMK di Cirebon.

Sementara itu, Dedi Molyadi berharap semua bisa menghadapi semuanya dengan tenang dan tidak perlu ada ketegangan.

Guru SMK di Cirebon Dipecat Usai Komentar Gubernur IG Jabar

Dedi pun mengkritisi Sebil sebagai seorang guru yang harus peka saat mengkritik agar tidak menimbulkan multitafsir.

“Dan saya mengkritik Kang Sebil, dia lupa bahwa dia adalah seorang guru yang menciptakan multitafsir ketika dia masuk ke media sosial, karena budayanya bukan hanya Pantora di media sosial. Budaya juga harus kita hormati” Kritik boleh, tapi pilih kamus bahasa yang tidak menimbulkan kontroversi dan hinaan,” ujar Dedi Molyadi.

Koresponden: M. Ali Khomeini
Diedit oleh: Chandra Hamdani Noor