Denpasar (FaktaID) – Anggota Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Made Mangku Pastika mengingatkan perajin asal Bali untuk selalu inovatif dan kreatif agar tetap eksis di tengah era disrupsi dan perubahan yang cepat.
“Kalau pakai cara lama, kita tidak bisa bersaing. Apalagi dengan kompleksitas teknologi informasi, semua orang bisa jadi iklan,” ujarnya saat liburan pengusaha apparel Ni Wayan Johnny Ananta di Denpasar, Sabtu (25/10). .menjadi pelaku.” /2).
Menurut mantan Gubernur Bali dua periode ini, pengusaha saat ini tidak cukup hanya bermain-main dengan desain atau produk yang mereka hasilkan.
Dia melanjutkan dengan mengatakan: Namun, narasi terkait produk juga penting, cara narasi dengan kata-kata yang tepat menarik. Acara ini bertajuk busana busana: pengembangan usaha ekonomi akar rumput.
Menurutnya, salah satu kelemahan pengusaha Bali adalah narasi produk. Padahal kata-kata tersebut memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menarik perhatian konsumen.
Seni ukir daun lontar di desa adat Tanganan Bali diminati wisatawan mancanegara.
Namun, kata Pastica: kata-kata yang baik dan tepat harus dipilih agar ide lebih mahal daripada produk.
“Intinya di zaman yang serba chaos ini, dengan perubahan yang cepat, pengusaha dituntut untuk beradaptasi dan bekerjasama. Saya harap semakin banyak anak muda yang mau menjadi pengusaha. Banyak negara berkembang karena banyak orang yang didukung. Dari pengusaha , katanya.
Selaku pemilik usaha, Ni Wayan Djani Ananta mengatakan garmen yang dirintisnya sejak tahun 2000 ini terus berkembang.
“Awalnya hanya produksi kain kecil-kecilan, kemudian seiring dengan perkembangan dan permintaan produk fashion kami,” ujarnya. Sebelum covid-19, kami bahkan bisa mengirimkan pesanan kimono custom ke Jepang.
Dia mempekerjakan sekitar 70 pekerja untuk menjalankan bisnisnya, 20 di antaranya adalah pengrajin kecil di Klong Kong.
Meski produksi berkurang di awal pandemi Covid-19, Johnny mengaku masih ada pesanan. Bahkan di KTT G20, dia menerima banyak pesanan, antara lain bendera dan ta udeng (ikat kepala khas Bali).
Dia berkata: “Karena saya tidak tahu ukuran kepala setiap orang, saya merancang udang yang diisi karet agar fleksibel di kepala.”
Pengrajin Arak Bali Diminta Daftarkan Kekayaan Intelektual Bersama
Sebanyak 28 merek wine Bali masuk dalam minuman hotel bintang lima itu
Kemenkop dan Dekranas bekerja sama tingkatkan kapasitas 425 UMKM di Bali
Koresponden: Ni Luh Rhismawati
Editor: M. Hari Atmoko